Wednesday, May 16, 2007

Kisah Sedih TKW Ari Utari (2)

Kisah Sedih TKW Ari Utari (2-Habis)

Firasat Buruk Ibunda Ternyata Benar

Praaang….gelas yang ada di tangan tiba-tiba jatuh ke lantai. Berkali-kali kejadian ini dialami Turyati. Tak hanya itu, kalung emas seberat sepuluh gram miliknya patah sampai tiga kali. Kini hanya tersisa tiga gram saja. Bahkan pernah suatu malam ia bermimpi anaknya tidur di atas tanah.

Turyati ibuda Ari Utari sebenarnya tak tega melepas anak bungsunya ini pergi menjadi TKW ke Malaysia. Tak lama berselang sejak kepergian Ari, ia sering sakit-sakitan, bahkan Taswin suaminya juga mengalami hal yang sama.


“Suami saya pernah mimpi di kejar hantu, terus karena kaget ia langsung memukul tembok” kata Turyati.

Ibu dengan tiga anak putri ini sebelumnya juga punya pengalaman buruk. Reni Wiyarti, anaknya yang pertama juga pernah menjadi TKW di Malaysia dari tahun 1997-1999. Ia juga mengalami kekerasan dari majikan sama seperti apa yang menimpa Ari. Namun ia kini sudah hidup bersama suaminya di Riau.

Berbeda dengan anak pertama, Rina Yuliwiarti anaknya yang kedua justru berhasil dan mendapat keberuntungan saat menjadi TKW di Singapura. Dari tujuh tahun disana Reni mampu membelikan rumah, tanah dan sejumlah uang bagi orang tuanya. Setiap hari ulangtahunnya tiba, majikannya selalu merayakan dan memberikan hadiah seperti cincin, Televisi, dan radio. Kini Rina juga telah hidup bersama suaminya di Kalimantan.

Keberhasilan inilah yang membuat Ari Utami ingin mengikuti jejak kakaknya. Ari yang juga sedang menghadapi masalah dalam perkawinannya ini mencoba mengadu nasib dengan menjadi TKW di negeri seberang. Namun, malang nasib sial harus menimpanya. Kini hanya tubuh kurus, luka di pungung, dan trauma yang ia rasakan.

Ari Utami kini terbaring di ruang Dahlia A.1 RSU Banyumas. Perempuan 20 tahun yang senang menyanyi ini didiagnosa mengalami trauma thorax (dada), abdomen (perut) bawah, dan punggung. Untuk menghilangkan trauma, ia sesekali bercanda dengan dokter atau perawat.

“Dokter lebih jahat dari majikan saya, masa saya disuntik-suntik terus” ucapnya disertai tawa.

“Saya ingin bisa nyanyi seperti dulu, tapi malu” kata Ari. Ia sangat ingin menyanyikan lagu milik Nafa Urbach yang berjudul “Bagai Burung Dalam Sangkar” dan “Bukan Cinta Biasa” milik Siti Nurhaliza. “Saya juga ingin tampil di panggung atau ikut organ tunggal” katanya berharap.

(Subarkah Budi Wibowo)

Koran Rakyat, (14 Februari 2007)

No comments:

Post a Comment