Sunday, May 13, 2007

Grebeg Suro Cipendok, Bentuk Rasa Syukur





Grebeg Suro Cipendok, Bentuk Rasa Syukur

Hawa dingin terasa mulai menusuk sampai ke tulang, meski hari itu matahari telah melewati atas kepala. Wajah ceria orang-orang yang hendak melakukan prosesi itu terus tampak secerah langit biru saat itu. Anak-anak yang menabuh kenthongan berada didepan barisan itu. Thok…thok…thok tanda gunungan sesaji siap diarak menuju Curug Cipendok, untuk mengawali Upacara Grebeg Suro.

Ini adalah untuk yang pertama kalinya upacara adat Grebeg Suro digelar di Curug Cipendok Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok Kamis (1/2). Acara ini merupakan bentuk ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan. Sehingga masyarakat setempat menyambut acara ini dengan antusias

Prosesi diawali dengan sambutan dari beberapa tokoh masyarakat dan pemberian piagam penghargaan bagi 10 pecinta alam yang telah berhasil mendaki daerah Cipendok. Kemudian dilanjutkan dengan arak-arakan gunungan sesajian hasil bumi. Arak-arakan ini dimulai dari pintu masuk menuju lokasi Curug Cipendok.
Tepat di bawah Curug, kemudian diadakan prosesi larung enthok (itik). Seekor enthok disembelih. Kepala, sayap, dan darah dibiarkan hanyut mengikuti arus sungai, sementara bagian lainya kemudian di masukkan ke karung.
“Kepala enthok merupakan gambaran bentuk air terjun. Kami menyembelih dan melarungnya agar roh enthok itu sempurna. Ini merupakan bentuk puji syukur kita kepada Tuhan” kata Ketua Panitia Grebeg Suro Cipendok, Yatman S yang juga budayawan Banyumas kepada Rakyat.
Begitu acara larungan ini selesai hujan pun turun. “Alhamdullilah..” katanya bersyukur. Namun masyarakat yang sudah tidak sabar menunggu, langsung berebut mendapatkan gunungan hasil bumi saat prosesi larungan tersebut dilakukan. Setelah itu beberapa tumpeng dibagikan kepada masyarakat dan pengunjung yang datang.
Masyarakat berebut mendapatkan salah satu hasil bumi karena mereka punya kepercayaan, siapa yang dapat pasti akan beruntung.

“Kami berharap masyarakat pada bulan mendatang panennya berhasil” kata Yatman dengan penuh harap.

(Subarkan Budi Wibowo)

Koran Rakyat, (2 Februari 2007)

No comments:

Post a Comment